Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako, Dr. H. Gazali Lembah, M. Pd., didaulat menjadi Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) FKIP Untad. Dr. Gazali didaulat secara aklamasi di hadapan 400-an alumni FKIP yang menjalani wisuda pada 4 April.

“Saya sangat terharu dipercaya sebagai ketua alumni. Amanah ini akan saya jalankan dengan penuh kesungguhan demi kekerabatan alumni FKIP di mana pun berada,” tegas Dekan FKIP itu dalam orasi pertamanya sebagai Ketua IKA FKIP Untad, di Gedung PKM Untad, Sabtu (20/03).

Alumni FKIP, kata Dr. Gazali, harus bangga dengan gelar yang disandangnya. Profesi guru, bukan sekadar profesi yang dianggap remeh. Profesi guru adalah profesi mulia. Profesi yang diakui oleh Tuhan dan negara untuk memberikan ilmu pengetahuan kepada manusia.

Lebih lanjut, dari data yang ada, sarjana pendidikan adalah sarjana yang produktif. Sarjana yang langsung mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan pendidikannya. Minimal tidak menunggu terlalu lama.

Dekan FKIP itu juga menegaskan bahwa gelar sarjana merupakan buah dari ketekunan. Hasil dari sebuah perjuangan panjang. Perjuangan yang dibayar dengan tebusan lelah dan capek. Tebusan harta. Tebusan air mata. Bahkan tebusan berpisah dengan keluarga demi menuntut ilmu.

Kini, lanjut Ketua IKA FKIP, dalam beberapa hari ke depan alumni akan berpisah dengan FKIP. Akan pulang dengan membawa kebanggaan. Akan pulang dengan membawa hasil perjuangan. Akan pulang dengan secercah harapan.

“Sulit untuk berpisah. Ada pepatah, bukan perpisahan yang ditangisi, melainkan pertemuan yang harus disesali. Namun dalam konteks akademik, pertemuan itu diinginkan. Dan perpisahan itu dikehendaki. Inilah saat menjelang perpisahan itu,” tandas dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah itu.

Selaku Dekan, Dr. Gazali memohon maaf yang setulus-tulusnya kepada alumni. Permohonan maaf itu disampaikan terkait dengan pelayanan akademik. Pelayanan administrasi. Hingga berbagai perlakuan lainnya yang dirasakan kurang sesuai oleh para alumni saat menjadi mahasiswa.

“Jadikan pengalaman itu sebagai proses untuk menguatkan mental. Juga untuk menaklukan berbagai permasalahan yang akan ditemui nanti,” jelas Alumni Program Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia di Pascasarjana Universitas Negeri Malang itu.

Dr. Gazali juga menekankan kepada alumni FKIP untuk terus membangkitkan kebanggaan. Kekuatan kebanggaan alumni FKIP diharapkan dapat menjadikan FKIP lebih maju dalam segala hal. Kepada alumni, Dr. Gazali menginginkan peran serta untuk kemajuan FKIP. Peran itu harus selalu lekat sebagai bentu kecintaan kepada FKIP.

Sebelumnya, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan (Wadek Bima) FKIP, Drs. Jamaluddin, M. Si., menyampaikan sambutannya. Selaku Ketua Panitia, Wadek Bima mengatakan bahwa wisuda Untad di 4 April 2013, FKIP menelurkan 839 wisudawan.

“Itu angka yang fantastis. 839 dari 1300-an wisudawan,” tegas Drs. Jamaluddin, M. Si.

Sekait dengan kegiatan tersebut, kata Wadek Bima, semata-mata sebagai bentuk silaturrahim. Alumni bukan merupakan bagian yang terpisahkan, melainkan terintegrasi dengan FKIP. Adanya ikatan alumni selain dapat menguatkan peran FKIP, juga dapat membantu para alumni. Ke depan, berbagai lowongan pekerjaan akan diinformasikan ke fakultas. Dengan adanya ikatan alumni, maka FKIP dapat dengan segera menyebarkan informasi itu.

“Maka kalian hari ini akan dibagikan formulir pengisian data alumni. Formulir itu harus dikumpulkan dengan segera. Kelak, akan dibuat formatur, dan akan ada perwakilan ikatan alumni di masing-masing wilayah kabupaten,” jelas Drs. Jamaluddin.

Di akhir acara, alumni FKIP mengumpulkan sumbangan mereka untuk kelanjutan pembangunan Mushallah FKIP. Sumbangan yang tidak direncanakan menghasilkan nominal hingga Rp 3.530.500.

Terhadap sumbangan itu, Dekan FKIP, para wakil dekan, dan para pejabat FKIP Untad memberikan apresiasi kepada alumni.

“Sumbangan ini akan kami kelola untuk penyelesaikan pembangunan Mushallah FKIP. Kami mengucapkan terima kasih kepada alumni atas perhatian yang diberikan,” tandas Amiruddin Kade, S. Pd., M. Si., dosen FKIP, yang juga merupakan salah satu panitia pembangunan.